What’s Hot

Kapolres Jaksel Duga Aa Gatot Sering Konsumsi Narkoba di Rumahnya


Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) telah menggeledah rumah Gatot Brajamusti alias Aa Gatot di Jalan Niaga Hijau X No 6 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Hal ini terkait laporan dari Polres Mataram dan Lombok Barat, yang telah menangkap guru spiritual artis itu di sebuah hotel. Dalam penangkapan itu, ditemukan paket sabu dan alat isapnya.

Kecurigaan Polres Mataram dan Lombok Barat, ternyata tak salah. Di rumah Aa Gatot, polisi menemukan paket sabu, ekstasi, dan sejumlah alat isap bekas pakai.
Kapolres Jaksel Kombes Tubagus Hidayat, menduga Aa Gatot sering mengonsumsi barang haram itu di rumahnya.
"Mestinya iya. Ini bentuknya bukan persepsi. Di rumahnya kan ditemukan sejumlah barang bukti tersebut," ucap Hidayat di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2016).
Saat ditanya, apakah yang bersangkutan telah lama mengonsumsi sabu dan ekstasi itu, ia mengaku tidak bisa memprediksi.
"Yang paling bisa membuktikan itu adalah dengan hasil cek kesehatannya. Tapi faktanya, memang banyak ditemukan narkotika di rumahnya kan," tandas Hidayat

99 Anak jadi korban prostitusi gay, dijual lewat medsos

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh (kedua kiri), Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (kedua kanan), serta sejumlah aktivis perempuan dan anak menggelar konferensi pers terkait Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (31/8). Bareskrim berhasil membongkar praktik prostitusi gay yang melibatkan anak di bawah umur. Dari data yang dihimpun oleh Bareskrim, sebanyak 99 anak di bawah umur siap dijual melalui media sosial dengan harga mulai Rp 1 juta. Saat ini baru 7 anak yang berhasil diamankan oleh kepolisian.    


MATEMATIKA

Pada hari ini kami diberikan materi tentang kelanjutan materi peluang kemudiankami pun memasuki materi baru yakni materi tentang notasi faktorial dan permutasi.

168 WNI calon haji paspor Filipina boleh pulang, 9 masih ditahan

Merdeka.com - Dari 177 warga negara Indonesia yang ditahan pihak imigrasi Filipina karena memakai paspor negara itu untuk naik haji, sebanyak 168 WNI sudah bisa dipulangkan ke Indonesia.

Hal ini merupakan hasil pertemuan antara tim Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan Kementerian Kehakiman Manila.

"Dari pertemuan pukul dua itu, hasilnya 168 sudah bisa diproses meninggalkan Manila untuk pulang ke Indonesia," ujar Menlu Retno kepada para awak media di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/8).

Sementara itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini menjelaskan, sisa WNI yang berjumlah sembilan orang ditahan oleh pihak Filipina untuk proses investigasi lebih lanjut. Meski demikian, mereka diperbolehkan untuk tetap tinggal di fasilitas milik KBRI Manila.

"Yang sembilan untuk sementara tetap tinggal di Manila karena masih diperlukan beberapa informasi. Tapi bagusnya adalah selama proses pendalaman lebih lanjut di mana mereka perlu informasi dari sembilan WNI ini maka mereka diperbolehkan, diizinkan tinggal di fasilitas milik KBRI," sambung Menlu Retno.

Pemulangan segera 177 WNI ini diperintahkan langsung oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Siang tadi, Duterte memerintahkan anak buahnya untuk segera memulangkan para WNI yang jadi korban kasus haji ilegal, hal tersebut tentunya menjadi kabar baik bagi Indonesia.

Para WNI tersebut hingga kini sudah berada di KBRI Manila. Mereka sudah mendapat bantuan seperti obat-obatan dan makanan.