What’s Hot

BHS.INDONESIA

Pada hari ini kami di suruh untuk berpidato didepan teman kami adapun isi pidato dari sya yakni tentang

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Kebersihan Lingkungan Sekolah

Assalamualaikum warrah matullahi wabarahkatu

Yang terhormat bapak ibu semua beserta teman-teman yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas kehadirat Nya lah kita masih diberi kesehatan dan dapat berkumpul bersama dalam acara ini.Dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk bisa berdiri di sini.

Seperti yang kita tahu,akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar bencana banjir terus melanda Jakarta.Baru hujan sedikit saja air sungai sudah meluap.Hal ini dikarenakan terjadinya pendangkalan sungai yang ada disekitar Jakarta.Pendangkalan ini disebabkan karena sampah yang terus menumpuk.Kalau terus dibiarkan bukan tidak mungkin ke depan sungai-sungai di Jakarta akan penuh dengan sampah.Masyarakat sekitar bantaran sungai di Jakarta suka sekali seenaknya membuang sampah rumah tangganya ke sungai.Padahal mereka tahu kalau membuang sampah sembarangan dampaknya sangat besar.Ini hanya salah satu dampak dari tidak menjaga kebersihan lingkungan,sebenarnya masih banyak dampak lainya.Tetapi sebelum kita membahas masalah ini lebih jauh,alangkah baiknya kita melihat diri kita sendiri lebih dahulu.Apakah kita sudah menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita ?

Sebagai manusia kita harus sudah mulai menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.Kebiasaan ini harus sudah mulai di terapkan di kampus.Selain itu dengan kita menjaga kebersihan lingkungan kampus maka kegiatan di kampus akan lebih sehat dan nyaman.Karena dengan kita terus menjaga kebersihan kampus maka tidak akan ada lagi sampah dan kotoran yang bau yang dapat menganggu kenyamanan kegiatan.Selain itu sampah yang menumpuk juga dapat menyebabkan berbagai penyakit,karena sampah mengandung banyak sekali bakteri.

Sebenarnya ada banyak cara untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus. Yang pertama selalu membuang plastik atau bungkus-bungkus makanan ke tempat sampah,sehingga sampah tidak akan berserakan di mana-mana.Lalu selalu membuat jadwal tugas piket untuk membersihkan kelas,karena dengan membuat jadwal piket, setiap hari kelas akan rapih dan bersih.Membuat UKM yang mengadakan acara rutin untuk membersihkan kampus yang dilakukan seminggu sekali,dengan adanya kegiatan ini maka akan membiasakan mahasiswa untuk rajin membersihkan lingkungan

Sebenarnya kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan ada pada diri kita sendiri,kalau kita mau berusaha pasti kita bisa menjaga lingkungan di sekitar kita.Karena kalau bukan kita yang menjaga lingkungan,siapa lagi ?

Mungkin demikian pidato yang dapat saya sampaikan kepada teman-teman,mohon maaf apabila ada kata kata yang kurang berkenan.Semoga teman-teman mau bersama-sama dengan saya untuk mulai membiasakan diri menjaga kebersihan lingkungan kampus kita tercinta.

Wassalammualaikum warah matullahi wabarokatu

IPS

1. Pengertian Perubahan Sosial
Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan. Walaupun itu terjadi secara tidak disadari. Namun, perubahan tersebut akan terasa ketika kita membandingkan masyarakat tersebut dari masa lalu sampai masa kini. Perubahan tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian, cara bertutur, cara belajar, perubahan norma, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut disebabkah oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Karenanya perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan dengan hal yang kompleks.
Menurut Selo Soemardjan, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pengertian perubahan sosial di masing-masing ahli sosiologi bisa berbeda-beda.
2. Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan.
Perubahan berasal dari dua sumber yaitu faktor acak dan faktor sistematis. Faktor acak meliputi iklim, cuaca, atau karena adanya kelompok-kelompok tertentu. Faktor sistematis adalah faktor perubahan sosial yang disengaja dibuat. Keberhasilan faktor sistematis ditentukan oleh pemerintahan yang stabil dan fleksibel, sumber daya yang cukup, dan organisasi sosial yang beragam. Jadi, perubahan sosial biasanya merupakan kombinasi dari faktor sistematis dengan beberapa faktor acak.
Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor intern (dari dalam masyarakat) dan ekstern (dari luar masyarakat) yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor intern meliputi perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan (revolusi) dalam tubuh masyarakat. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
3. Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk perubahan sosial dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu perubahan evolusi dan perubahan revolusi, perubahan direncanakan dan tidak direncanakan, dan perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil.

3.1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi

Perubahan evolusi dan perubahan revolusi adalah bentuk perubahan sosial berdasarkan lama perubahan sosial tersebut. Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang cukup lama dan terjadi karena dorongan dan usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hidupnya. Sedangkan perubahan revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang relatif cepat dan terjadi karena ada ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu keadaan. Keduanya sama-sama tidak ada unsur kehendak atau perencanaan sebelumnya.

3.2. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan

Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan adalah bentuk perubahan sosial berdasarkan ada tidaknya perencanaan dalam perubahan sosial tersebut. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Sedangkan perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Perubahan yang tidak direncanakan biasanya diakibatkan karena bencana alam atau wabah penyakit.

3.3. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil

Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil adalah bentuk perubahan sosial berdasarkan besar pengaruhnya terhadap masyarakat. Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sedangkan perubahan berpengaruh kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan berpengaruh kecil biasanya berupa mode atau tren yang tidak semua masyarakat mengikutinya.
4. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Di dalam proses perubahan sosial juga terdapat pendorong (pengukung) dan penghambat perubahan sosial. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor pendorong membuat proses perubahan sosial menjadi lebih cepat sedangkan faktor penghambat membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat bahkan gagal.

4.1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Faktor pendorong perubahan sosial adalah faktor yang mempercepat perubahan sosial. Faktor tersebut meliputi kontak dengan masyarakat lain, difusi (penyebaran unsur-unsur kebudayaan) dalam masyarakat, difusi antar masyarakat, sistem pendidikan yang maju, sikap ingin maju, toleransi, sistem stratifikasi (lapisan) sosial terbuka, penduduk yang heterogen (bermacam-macam), ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, orientasi ke masa depan, nilai yang menyatakan bahwa manusia harus berusaha memperbaiki nasibnya, disorganisasi (pertikaian) dalam keluarga), dan sikap mudah menerima hal-hal baru.

4.2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Perubahan sosial tidak akan selalu berjalan mulus. Perubahan sosial seringkali dihambat oleh beberapa faktor penghambat perubahan sosial. Faktor tersebut meliputi kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat, sikap masyarakat yang tradisional, adat atau kebiasaan, kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat sekali, rasa takut akan terjadinya disintegrasi (meninggalkan tradisi), sikap yang tertutup, hambatan yang bersifat ideologis, dan hakikat hidup.
5. Teori Perubahan Sosial
Teori ini terdiri dari hukum tiga tahap, teori siklus, dan teori cultural lag.

5.1 Hukum Tiga Tahap

Hukum ini menjelaskan kemajuan evolusionar umat manusia dari masa primitif sampai peradaban abad kesembilan belas yang sangat maju. Hukum ini dijelaskan oleh Auguste Comte. Hukum ini menyatakan bahwa manusia berkembang melalui tiga tahap yaitu teologis, metafisik, dan positif. Fase teologis adalah fase mencari kodrat dasar manusia. Fase metafisik adalah tahap transisi antara fase teologis dan fase positif yang ditandai dengan adanya kepercaaan akan hukum-hukum alam. Sedangkan fase positif adalah fase yang ditandai dengan adanya kepercayaan akan data empiris (berdasarkan pengalaman) sebagai sumber pengetahuan.

5.2. Teori Siklus

Teori ini merupakan siklus perubahan sosial yang dikembangkan oleh Pitirim Sorokin. Dia yakin bahwa tahap-tahap sejarah cenderung berulang. Setiap tahap sejarah masyarakat memperlihatkan beberapa unsur terdahulu yang kembali berulang. Pola-pola perubahan budaya jangka panjang bersifat berulang-berubah. Dalam hal ini, teori ini berbeda dari hukum tiga tahap yang percaya akan kemajuan yang mantap dalam perkembangan intelektual manusia.

5.3. Teori Cultural Lag

Konsep ketertinggalan budaya (cultural lag) dikemukakan oleh William F Ogburn. Teori ini mengacu pada kebiasaan sosial dan pola-pola organisasi sosial yang tertinggal (lag behind). Akibatnya adalah perubahan sosial selalu ditandai oleh ketegangan antara kebudayaan materil dan nonmateril. Tentu saja hal ini bertentangan dengan teori-teori yang sebelumnya yang menekankan perubahan dalam bentuk pengetahuan atau pandangan dunia. Sedangkan teori ini lebih menekankan pada segi kemajuan dalam kebudayaan materil seperti penemuan-penemuan dan perkembangan teknologi.
6. Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial terdiri dari beberapa proses. Proses itu dapat ditandai dengan perubahan pada struktur lembaga-lembaga sosial. Proses-proses sosial tersebut menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan, saluran-saluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi.

6.1. Penyesuaian Masyarakat Terhadap Perubahan

Keserasian atau kesesuaian masyarakat adalah yang paling diidam-idamkan. Keserasian tersebut ditandai dengan keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Sekali saja terjadi gangguan, masyarakat akan menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Hal ini menyebabnya masuknya berbagai unsur-unsur baik yang baru maupun yang lama. Terkadang unsur-unsur tersebut bertentangan dengan nilai dan norma pada masyarakat. Hal ini berarti gangguan-gangguan terus menerus terjadi terhadap keserasian masyarakat.

6.2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial

Saluran-saluran perubahan sosial adalah saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Saluran tersebut berfungsi agar sesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh khalayak ramai, atau mengalami proses institutionalization (pelembagaan). Saluran-saluran tersebut adalah lembaga kemasyarakatan dalam berbagai bidang seperti pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dll. Pada suatu waktu, salah satu lembaga kemasyarakatan akan menjadi saluran utama perubahan sosial dan membawa akibat pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya karena lembaga-lembaga tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait satu sama lain.

6.3. Disintegrasi dan Reintegrasi


Perubahan sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses disintegrasi atau reintegrasi. Disintegrasi atau disorganisasi adalah suatu proses pudarnya norma-norma dan nilainilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reintegrasi umumnya disebabkan oleh rasa kesatuan dan persatuan.

Pesan DPR ke Sri Mulyani dalam hal pemangkasan anggaran Rp 137,6 T

Merdeka.com - Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng meminta kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani agar dalam melakukan penghematan belanja kementerian dan lembaga (K/L) tetap memperhatikan target pembangunan sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
Selain itu, Sri Mulyani juga diminta untuk memastikan penghematan transfer ke daerah dan dana desa tidak akan mengganggu likuiditas keuangan pemerintah daerah, perkembangan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Komisi XI sepakat membentuk panitia kerja (panja) belanja transfer ke daerah dan dana desa," kata Melchias di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/8).
Penghematan atau pemangkasan anggaran dilakukan secara menyeluruh melalui skema membagi beban secara proporsional antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ke depannya, Komisi XI merasa perlu untuk membentuk panja Kinerja Investasi Pemerintah di BUMN, termasuk mendalami privatisasi dan PMN BUMN.
"Komisi XI menyepakati untuk melakukan Rapat Kerja (Raker) Bersama dengan Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk membahas tunjangan profesi guru (TPG)," imbuhnya.

Seperti diketahui, pemerintah melakukan pemangkasan anggaran dalam APBN-P 2016 sebesar Rp 137,6 triliun, yang terdiri dari penghematan K/L sebesar Rp 64,7 triliun dan penghematan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 72,9 triliun.

ADM>SERVER. (Memasang Widget Arsip Blog di Blogspot)

Memasang Widget Arsip Blog di Blogspot
Beginilah cara Memasang Widget Arsip Blog di Blogspot.
1. Seperti biasa, bukalah akun blog anda kawan.
2. Pada Dasbor blog kawan, pilihlah Tata Letak (klik opsi lain tepatnya sebelah kiri lihat blog)
3. Pilih Tambah Gadget atau Add Widget (tampilannya seperti di bawah ini)


4. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini


5. Gunakan Mouse untuk mencari Gadget Arip Blog dengan menarik scroll ke bawah. (lihat gambar di bawah ini).
6. Setelah anda temukan gadget tersebut, klik lah gadget Arsip Blog (biasa kalau belum ada gadget di blog anda, maka disebelah kanan pasti ada tanda + )

7. Selanjutnya, aturlah jenis tampilan Arsip Blog di blog anda. (lihat gambar di bawah ini).


8. Setelah selesai semua, Simpanlah Gadget tersebut.
9. Simpan template anda. Lalu lihat hasilnya. (bila sukses hasilnya seperti gambar di bawah ini)